Mengenal Lebih Dekat Teori Ekonomi Kelembagaan Baru (New Institutional Economic)

 

EKONOMI POLITIK DAN REGULASI

 


 

OLEH

ASWINDA

B1A118025

KELAS A

 

 

 

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2021

Akhir-akhir ini perdebatan pemikiran ekonomi yang mainstream dan non-mainstream kembali menarik. Salah satunya adalah perdebatan Ilmu Ekonomi Kelembagaan Lama (Old Institutional Economics atau OIE), Ekonomi Neo Klasik (Neo Clasical Economcis atau NCE) dan Ekonomi Kelembagaan Baru (New Institutional Economics atau NIE).

Teori OIE merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang tidak memiliki teori dasar ekonomi ortodoks ekonomi klasik ataupun neoklasik. Mereka menentang pemikiran neoklasikal karena dianggap tidak memasukkan sisi-sisi humanistic dalam pendekatannya (Haris, et al., 1995 dan North, 1990). Mereka mengatakan bahwa teori OIE bukan lembaga secara fisik melainkan perilaku ekonomi yang didorong oleh pertimbangan dan perasaan yang secara umum berlaku dalam keadaan dan waktu tertentu. Sedangkan teori NCE masih mendominasi sebagai mainstream pemikiran ekonomi yang masih menekankan kepada mekanisme pasar. NCE dibangun dengan pendekatan teori dan banyak menggunakan asumsi-asumsi. Asumsi tersebut antara lain adanya informasi yang sempurna (perfect information) yang didapatkan oleh pelaku ekonomi dan tidak adanya biaya transaksi (zero transaction cost).

Teori NIE hadir karena mampu memodifikasi, mengembangkan, dan membuka kotak hitam (black box) dari lemahnya aplikasi penggunaan teori NCE di dalam memecahkan persoalan persoalan ekonomi dalam dunia nyata. Setiap pelaku ekonomi tidak dapat secara bebas keluar masuk dalam pasar karena tidak semua pelaku memiliki informasi yang sama. Informasi yang tidak sempurna menimbulkan konsekuensi biaya transaksi (transaction cost). Ada tiga alasan yang mendasari pentingnya peran NIE. Pertama, NIE merupakan suatu teori yang muncul dengan kerangka NCE, tetapi menawarkan jawaban untuk menyempurnakan dan mengembangkan teori tersebut. Kedua, NIE penting dalam konteks kebijakan ekonomi tahun 90-an karena NIE menentang dominasi peran pasar oleh kaum ortodoks NCE. Ketiga, NIE penting karena merupakan teori yang dibangun dengan menyesuaikan perubahan institusi dalam kaitannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Furubotn and Richter, 1993 dan Harris, et al.,1995).

Selama sepuluh tahun mengamati hasil-hasil penelitian ketiga teori OIE, NCE, dan NIE, paradigma metodologi penelitian teori OIE lebih cenderung fenomonologis yang dicirikan dengan sampel kecil, studi kasus, induktif, observasi langsung, kualitatif, dan bertujuan ingin memodifikasi teori daripada menguji teori. Sedang paradigma metodologi penelitannya NCE cenderung positivis yang dicirikan dengan sampel besar, deduktif, kuantitatif, modeling, dan bertujuan untuk menguji hipotesis atau tes teori. Berbeda dengan OIE dan NCE, paradigma metodologi penelitian NIE strukturnya lebih bersifat formal dan informal atau cenderung campuran antara positivis dan fenomonologis. Paradigma ini dicirikan dengan penggabungan metodologi kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data trianggulasi dan bertujuan untuk memodifikasi teori.

Williamson (2000) menjelaskan level kelembagaan paling awal adalah level I, yaitu teori sosial (social theory) yang merupakan aturan informal yang telah melekat dalam masyarakat, seperti tradisi, agama, norma, adat, dan konvensi keterkandungan atau mindset (embeddedness). Menurut Williamson, level II terkait dengan lingkungan kelembagaan (institutional environment). Level II menekankan ekonomi kepemilikan (economics of property rights) yang terdiri dari aturan main (hukum), politik dan birokrasi yang meliputi fungsi eksekutif, legislatif, hukum, maupun fungsi birokrasi pemerintahan. Level III menekankan struktur tata kelola yang menekankan kontrak dan biaya transaksi (transaction cost economics). Meskipun hak milik tetap penting, fungsi sistem hukum mendefinisikan hukum kontrak dan perlindungan kontrak tidak bisa diabaikan. Level IV menekankan efisiensi sumber daya dan struktur insentif yang merupakan kerangka kerja neoklasik. Analisis marjinal dikembangkan di mana digambarkan sebagai fungsi produksi.

Model Williamson Empat Level Analisis Sosial dalam struktur ekonomi institusional baru dapat dilihat sebagai berikut:



Pada tahun 2000, Williamson telah memperkenalkan evolusi teori NIE melalui empat level analisis sosial seperti di Gambar 1. Garis panah penuh menunjukkan hubungan antara yang lebih tinggi dan yang lebih rendah di mana level yang lebih tinggi menentukan kendala pada level di bawahnya. Garis panah putus-putus menunjukkan hubungan berkebalikan yang menghubungkan level lebih rendah dan level lebih tinggi.




Komentar