UAS EKONOMI POLITIK DAN REGULASI

 



EKONOMI POLITIK DAN REGULASI

 

 

OLEH

ASWINDA

B1A118025

KELAS A

 

  

 

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2021

 

 


 

1.        APA ITU Sovereign Wealth Fund (SWF) dan Indonesia Investment Authority (INA)

Ø  Menurut Investopedia, Sovereign Wealth Fund (SWF) adalah badan pengelola dana investasi yang dimiliki oleh negara. Dana yang mereka kelola bisa berasal dari cadangan devisa milik bank sentral negara tersebut, akumulasi surplus perdagangan maupun surplus anggaran, dana hasil privatisasi, maupun penerimaan negara dari ekspor sumber daya alam.

Ø  Indonesia Investment Authority (INA) sendiri merupakan lembaga yang diberikan kewenangan khusus (sui generis) dalam rangka pengelolaan investasi pemerintah pusat sebagaimana dibentuk, ditetapkan dan dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

 

2.        Tuliskan Opini anda tentang urgensi (plus/minus) berdirinya SWF dan INA

Ø  Kelebihan dan Kekurangan SWF

·           Kelebihan

-            Dapat melaksanakan investasi secara langsung atau tidak langsung, dan melakukan kerjasama dengan pihak lain.

-            Apabila suatu negara memiliki kelebihan dana dan menginvestasikannya di SWF maka besar kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar

·           Kekurangan

Jika suatu saat SWF rugi, maka kerugian lembaga tersebut bukan kerugian keuangan negara.

 

Ø  Kelebihan dan Kekurangan INA

·           Kelebihan

-            INA bisa menjadi modal pembangunan infrastuktur suatu negara

-            Mengikuti perkembangan zaman agar lebih maju

-      Meningkatkan dan mengoptimalkan nilai-nilai investasi yang dikelola secara jangka panjang dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan.

·           Kekurangan

Memberikan fleksibilitas bagi investor asing untuk menanamkan investasi dalam bentuk ekuitas atau aset pada suatu negara.

 

3.     Kemukakan opini anda atas berdirinya SWF atau INA di indonesia dalam perspektir Teori Pilihan Publik, Teori Rent Seeking dan Teori Redistributive Combines

Ø  Teori Pilihan Publik

Teori pilihan publik berawal dari teori pilihan rasional yang menekankan bahwa masyarakat akan berperilaku untuk kepentingannya sendiri atau tujuan pribadi yang mengarah pada sektor pasar atau market. Dalam teori pilihan publik, pedekatan dilakukan dengan tujuan untuk kepetingan yang bersifat publik.

Menurut Saya pandangan dalam perspektif teori pilihan publik ada positif dan negatifnya. positifnya yaitu masyarakat dapat mengetahui apa itu SWF an INA dan apa saja peran mereka. Negatifnya yaitu bagi masyarakat yang cukup tidak menyukai dapat mengetahui investor asing yang berinvestasi dan menguasai hasil bumi


Ø  Teori Rent Seeking

Teori rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesar-besarnya dengan upaya yang sekecil-kecilnya, sehingga praktek rent seeking memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan banyaknya pendapatan di atas normal yang terjadi pada pasar kompetitif yang melibatkan birokrat, pemilik modal, politisi dan masyarakat yang melakukan monopoli keuntungan dengan tindakan ilegal dan memanfaatkan kekuasaan yang mereka miliki.

Menurut Saya pandangan dalam perspektif teori rent seeking adalah SWF dan INA dapat menarik investor asing untuk berinvestasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Tetapi besar kemungkinan elit pemerintah yang memiliki kekuasaan akan memanfaatkan hal ini dengan ilegal.

 

Ø  Teori Redistributive Combines

Teori redistributive combines mengandaikan adanya otoritas penuh dari negara/pemerintah untuk mengalokasikan kebijakan kepada kelompok-kelompok (ekonomi) yang berkepentingan terhadap kebijakan tersebut. Maka dari itu redistributive combines adalah suatu kelompok yang mengambil keuntungan dari negara secara cuma-cuma.

Menurut Saya pandangan dalam Teori Redistributive Combines adalah bisa saja ada oknum elit pemerintah atau pejabat negara yang melakukan kerja sama untuk meraup keuntungan secara cuma-cuma yang menyebabkan perekonomian menjadi menurun atau memburuk.

 

 

Komentar

Postingan Populer