HUBUNGAN ANTARA UTANG LUAR NEGERI DAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA
(Essai)
OLEH
ASWINDA
B1A118025
KELAS B
ILMU EKONOMI STUDI
PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
Penyediaan
utang luar negeri dimulai setelah Perang Dunia II.Negara-negara utara, bank
swasta, dan lembaga keuangan internasional memberikan pinjaman kepada
negara-negara dunia ketiga yang ingin menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya.
Sebagai salah satu negara ketiga, Indonesia juga memiliki utang luar negeri
sejak era orde lama. Awalnya, utang digunakan untuk membiayai pembangunan,
namun ke depan, selain untuk membiayai pembangunan, utang luar negeri juga
menjadi tambahan pembiayaan defisit anggaran untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan.
Data
World Bank mencatat, jumlah arus keuangan baik utang luar negeri dan modal
asing di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun 2019 hanya
mencapai US$ 909,7 miliar. Jumlah tersebut merosok 14,25% dibanding posisi
tahun 2018. Indonesia, tercatat menjadi negara dengan utang luar negeri
tertinggi ke-7 sebesar sebesar US$ 402,08 miliar.. Utang Luar Negeri (ULN)
Indonesia pada akhir Mei 2021 tercatat sebesar Rp 6.023 triliun atau USD 415
miliar. Angka ini turun 0,6 persen (mtm) dibandingkan dengan posisi ULN April
2021 sebesar Rp 6.061 triliun atau USD 417,6 miliar.
Utang
luar negeri Indonesia (ULN) saat ini tengah menarik perhatian. Akibat
merebaknya pandemi (Covid-19), utang pemerintah semakin meningkat. Pertumbuhan
utang pemerintah dan biaya bunga melebihi pertumbuhan produk nasional bruto.
Sebagai acuan, sumber utang luar negeri Indonesia beragam, yakni dari berbagai
negara dan lembaga keuangan dunia, seperti Asian Development Bank (Bank
Pembangunan Asia) hingga International Monetary Fund. Dalam statistik ULN
Indonesia, 21 negara yang diumumkan oleh Bank Indonesia dan Kementerian
Keuangan pada Juni 2021 telah menjadi negara kreditur Indonesia. Negara debitur
terbesar Indonesia adalah Singapura, dengan total pinjaman US$68,02 miliar.
Amerika Serikat diikuti dengan total pinjaman sebesar 30,82 miliar dolar AS.
Utang Luar Negeri Indonesia pada April 2021 tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir April 2021 sebesar US$418,0 miliar atau tumbuh 4,8%(yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,2%(yoy). Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan posisi ULN Pemerintah dan ULN Swasta. ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Posisi ULN Pemerintah di bulan April 2021 tercatat sebesar US$206,0 miliar, sedangkan posisi ULN Swasta pada April 2021 tercatat sebesar US$209,0 miliar dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,4% terhadap total ULN Swasta.
Sebagai
negara berkembang, dunia selalu memperhatikan Indonesia dalam strategi dan
kebijakan ekonominya. Salah satu yang menjadi perhatian dunia dan masyarakat
Indonesia adalah kebijakan utang. Struktur defisit anggaran nasional. Kebijakan
defisit pemerintah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan
anggaran yang diperluas, yang akan menyebabkan pengeluaran pemerintah melebihi
pendapatan pemerintah. Banyak orang meragukan kemampuan Indonesia untuk
membayar utangnya, namun sebenarnya tidak ada alasan untuk meragukannya.
Pemerintah Indonesia membayar APBN ke anggaran setiap tahun untuk membayar
utang yang telah jatuh tempo.
Pemerintah
bisa saja mengoptimalkan lebih dari 75% penerimaan pajak, namun pos penerimaan
tersebut selalu mengalami kekurangan penerimaan (shortfall). Apabila
keseimbangan primer negatif, pemerintah harus menerbitkan utang baru untuk
membayar pokok dan bunga utang. Sebaliknya, apabila keseimbangan primer
positif, pemerintah bisa menggunakan sumber pendapatan negara untuk membayar
sebagian atau seluruh pokok dan bunga utang. Kunci untuk melunasi utang, memang
mau tidak mau harus dilakukan dengan menggenjot penerimaan pajak. Selain
menjadi beban kas keuangan negara, bukan tidak mungkin utang juga akan
membebani masyarakat. Dua solusi sumber utama pemerintah untuk membayar utang
berasal dari pendapatan pajak dan hasil ekspor.
Sebagai
salah satu negara ketiga, Indonesia juga memiliki utang luar negeri sejak era
orde lama. Akibat merebaknya pandemi (Covid-19), utang pemerintah semakin
meningkat. Sebagai acuan, sumber utang luar negeri Indonesia beragam, yakni
dari berbagai negara dan lembaga keuangan dunia, seperti Asian Development Bank
hingga International Monetary Fund. Kebijakan defisit pemerintah merupakan
salah satu upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan anggaran yang diperluas,
yang akan menyebabkan pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan pemerintah. Pemerintah
bisa saja mengoptimalkan lebih dari 75% penerimaan pajak, namun penerimaan
tersebut selalu mengalami kekurangan penerimaan. Apabila keseimbangan primer
negatif, pemerintah harus menerbitkan utang baru untuk membayar pokok dan bunga
utang.
Komentar
Posting Komentar