๐๐ข๐ถ ๐ต๐ข๐ถ ๐ข๐ฑ๐ข ๐ช๐ต๐ถ ๐๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ช ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฃ๐ช๐ซ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฐ๐ฏ๐ฆ๐ต๐ฆ๐ณ? ๐ฌ๐ญ๐ช๐ฌ ๐บ๐ข๐ฉ๐ฉ...
Nama : Aswinda
Nim : B1A118025
Heyyo fellas, hari ini saya
akan mengajak kalian semua untuk mengetahui apa itu teori dan kebijakan moneter,
langsung saja Kebijakan Moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank
sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter dan atau suku bunga untuk
mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Pada dasarnya
tujuan kebijakan moneter adalah dicapainya keseimbangan interen (internal
balance) dan keseimbangan ekstem (external balance). Keseimbangan interen
biasanya diwujudkan oleh terciptanya kesempatan kerja yang tinggi, dan laju
inflasi yang rendah. Sedangkan keseimbangan ekstem ditujukan agar neraca
pembayaran internasional seimbang.
Pada dasarnya kebijakan
moneter merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan
internal (pertumbuhan ekonomi tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)
dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya
tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional
yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka
kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan,
yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Bank Indonesia memiliki
tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana
tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang
dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain kestabilan terhadap
harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan
tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter
dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting
Framework) dan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Dalam
pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan
moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau
suku bunga) dengan tujuan menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter
berdasarkan Prinsip Syariah. Jika dirangkum, maka tujuan kebijakan moneter
diantaranya:
1. - Stabilitas
Ekonomi
2. - Kesempatan
Kerja
3. - Kestabilan
Harga
4. - Neraca
Pembayaran Internasional
5. - Menjaga
Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonom
Instrumen
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat
menggunakan instrumen baik langsung maupun tidak langsung. Instrumen langsung
adalah instrumen pengendalian moneter yang dapat secara langsung mempengaruhi
sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral. Dua hal utama yang
dikendalikan adalah suku bunga dan kuantitas simpanan dan kredit yang ada pada
sistem perbankan atau institusi keuangan selain bank. Pengendalian langsung ini
dapat dilakukan melalui kebijakan langsung yang dikeluarkan oleh bank sentral
atau dengan mempengaruhi neraca bank-bank komersial. Pengendalian ini disebut
langsung karena terdapat hubungan secara langsung antara instrumen dan sasaran
operasional. Misalnya, penetapan pagu kredit dapat langsung mempengaruhi jumlah
kredit domestik yang dapat disalurkan oleh perbankan, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi jumlah uang.
Sedangkan instrumen tidak
langsung merupakan usaha untuk mengendalikan besaran moneter dengan cara
mempengaruhi neraca bank sentral. Cara ini disebut tidak langsung karena bank
sentral mencapai sasaran kebijakan dengan mempengaruhi kondisi pasar uang
melalui salah satu fungsinya sebagai badan yang mempunyai wewenang untuk
mengedarkan uang dengan mempengaruhi kondisi yang mendasari permintaan dan
penawaran uang contoh kebijakan ini seperti penerapan cadangan wajib
minimum.Apabila cadangan wajib minimum ini dinaikkan maka kemampuan bank
memberikan pinjaman menurun dan kemudian akan mendorong kenaikan suku bunga
pinjaman. Tingginya suku bunga pinjaman akan berpengaruh pada jumlah kredit
yang dapat disalurkan, yang pada akhirnya berpengaruh pada jumlah uang beredar.
Sumber :
https://www.gramedia.com/literasi/kebijakan-moneter/
Nice info babehh
BalasHapusPengetahuan baru untuk saya terimakasih ๐
BalasHapusIlmu yang bermanfaat terimakasih
BalasHapusInfo yg bermanfaat:)
BalasHapusterima kasih info yang sangat baik dan bermanfaat
BalasHapusSangat membantu
BalasHapusSangat amat berguna bagi diriku
BalasHapussangat berguna
BalasHapusAhh mantappp
BalasHapusInformasinya sangat membantu buat saya dan keluarga๐๐ป
BalasHapussangat bermanfaat
BalasHapus