๐๐ญ๐ช๐ฌ ๐ช๐ฏ๐ช ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ช ๐ข๐ฑ๐ข ๐ช๐ต๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฅ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐ถ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐๐ฏ๐ฅ๐ฐ๐ฏ๐ฆ๐ด๐ช๐ข
Nama : Aswinda
Nim : B1A118025
Hola fellas, kali ini saya
akan mengajak kalian semua untuk mengetahui apa itu “Pengedaran Uang
diIndonesia”. Dalam ekonomi moneter, peredaran adalah pemakaian
berkelanjutan dari unit-unit individual dari sebuah mata uang untuk transaksi.
Sehingga mata uang dalam peredaran adalah nilai total dari mata uang (koin dan
uang kertas) yang pernah dikeluarkan kecuali jika jumlah tersebut dihapuskan
dari ekonomi oleh bank sentral. Pengedaran Uang Rupiah merupakan suatu rangkaian
kegiatan mengedarkan atau mendistribusikan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kegiatan pengedaran Uang Rupiah mencakup distribusi Uang
Rupiah dan layanan kas. Kegiatan distribusi Uang Rupiah dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan kas di seluruh wilayah kerja Bank Indonesia baik dalam
bentuk pengiriman uang (remise) dari KPBI ke KPwBI maupun pengembalian uang
(retur) dari KPwBI ke KPBI. Sementara itu, kegiatan layanan kas bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penarikan dan penyetoran perbankan,
termasuk Kas Titipan, serta penukaran uang rusak/cacat/lusuh kepada masyarakat
melalui Kas Keliling dan kerja sama dengan perbankan dan/atau instansi lain.
Peredaran uang dalam arti luas
pada April 2021 mencapai Rp 6.957,3 triliiun atau tumbuh 11,5% (year on year).
Pada Kamis (27/5/2021), Bank Indonesia menyatakan jumlah itu berarti meningkat
sebesar 6,9% (yoy) jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya. Likuiditas
perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2021 tumbuh
meningkat sesuai pola musiman di bulan Ramadan dan menjelang hari raya
Idulfitri. Posisi M2 pada April 2021 sebesar Rp6.957,3 triliun atau tumbuh
11,5% (yoy).
Peningkatan tersebut terjadi
pada seluruh komponennya yaitu uang beredar sempit (M1), uang kuasi, dan surat
berharga selain saham. Pertumbuhan M1 pada April 2021 sebesar 17,4% (yoy),
lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,8%
(yoy). Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih sebesar 10,7% (yoy), meningkat
dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 7,9% (yoy). Demikian
pula pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang tercatat sebesar
45,0% (yoy), lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya sebesar 42,0% (yoy). Selain
itu, kontraksi pertumbuhan kredit[1] membaik, tercatat sebesar -2,4% (yoy) pada
April 2021 yang tidak sedalam -3,7% (yoy) pada Maret 2021.
Secara teori faktor-faktor
utama yang dapat diidentifikasi sebagai faktor yang mempengaruhi permintaan
uang antara lain sebagai berikut:
-
Kecepatan perputaran uang (Velocity of
circulation)
-
Inflasi
-
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
-
Kondisi Sistem Perbankan
-
Pengaruh musiman
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Peredaran_(mata_uang)
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-pembayaran/pengelolaan-rupiah/default.aspx
https://www.beritasatu.com/ekonomi/779151/april-2021-peredaran-uang-meningkat-11
https://ipief.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/13.-Kebijakan-Pengedaran-Uang.pdf
Komentar
Posting Komentar